Tuesday, June 11, 2013

Bagaimana semestinya kita bersikap terhadap kehilangan pekerjaan dan pekerjaan yang tak memuaskan?

Implikasi persatuan dengan Kristus dalam menghadapi kehilangan pekerjaan dan bekerja dalam pekerjaan yang tidak memuaskan.  

Kehilangan pekerjaan 
Dalam budaya kita, pekerjaan dipandang penting. Untuk beberapa orang malah pekerjaan merupakan sumber security dan identitas. Maka, kehilangan pekerjaan tidak hanya dapat mendatangkan financial stress, tetapi juga bisa menghancurkan hidup seseorang, ketika ia memertaruhkan security, identitas, masa depannya pada pekerjaan. Bagaimana semestinya orang Kristen melihat karir? Orang Kristen menemukan identitas dan security-nya dalam Kristus. Kehilangan pekerjaan tentu bisa menyakitkan, menyebabkan stress, tetapi hal yang paling berharga tidak dipertaruhkan. Karena bersatu dengan Kristus, orang Kristen punya resources melampaui wisdom, karakter, kekuatannya sendiri. Christ is in control, dan selalu bermaksud mendatangkan kebaikan bagi mereka yang percaya. Ini akan melindungi orang Kristen dari discouragement dan memberi keberanian, iman, dan harap dalam masa sulit.  

Bekerja dalam thankless job atau pekerjaan yang tak memuaskan. 
Jika kita memandang hubungan, circumstances, prestasi sebagai fulfillment, tentulah kita akan menjadi putus asa, marah, pahit, bekerja dalam pekerjaan yang tak memuaskan. Tetapi jika fulfillment kita ada pada Kristus, kita tidak mendekati hidup dengan feeling needy. Kita akan menghadapi tantangan thankless job setiap hari dengan kepuasan (contentment) dan sukacita NO JOB COULD EVER GIVE. Ini tidak berarti kita tidak akan pernah menjadi discouraged, capek, bosan. Ini berarti kita punya seseorang yang kita percaya, yang akan menolong kita melewati masa sulit. Yes, your job may bore you. Yes, you had hoped to do something more significant. Yes, you wish you could find a way out. Tapi kita tidak pergi bekerja untuk mencari fulfillment. Yes, pekerjaan bisa memberi sense of dignity, tapi ia tidak akan mendefinisi diri kita. Karena dalam Kristus kita penuh, joyful, puas. Meski kita melakukan pekerjaan yang thankless, kita tahu Kristus tidak pernah melupakan apa yang kita lakukan demi nama-Nya. Persatuan dengan Kristus memberi meaning pada segala sesuatu yang kita lakukan dan katakan.

Sobat, kita mungkin capek, tapi kita tidak akan putus asa. Kita mungkin sedih, tapi kita tidak akan hopeless. Kita akan merasa sakit, tapi kita tidak akan menyerah. Kita akan nikmati berkat, tapi kita tidak akan jadi pongah. Hidup kita tidak hanya terdiri dari apa yg kita punya, kita rasakan, kita capai, tetapi dalam siapa kita dalam Kristus. Ini akan menjadi kekuatan kita setiap hari.

Amin.

Sumber: Tim Lane & Paul Tripp, How People Change.

No comments:

Post a Comment